Setengah Isi atau Setengah Kosong

Hanya selingan saja. Thom ada sedikit teka teki nih. Jika kita menghadapi sebuah gelas yang hanya berisi air setengahnya, bagaimana kita mengatakannya? Gelas tersebut setengah isi atau gelas tersebut setengah kosong? Dua-duanya sama-sama benar masalahnya.

Yak! Dua duanya memang benar. Kita bisa bilang gelas itu setengah isi. Begitupun kalau kita bilang gelas tersebut setengah kosong. Benar juga. Di sini thom tidak mempermasalahkan bagaimana kita bilang situasi tersebut.

Tapi coba deh pilih salah satu. Pilih mengatakan setengah kosong atau setengah isi?

Bisa dikatakan, cara pandang kitalah yang membedakan bagaimana kita mengatakannya. Dari ilustrasi tadi dapat kita katakan bahwa yang mengatakan gelas tersebut setengah kosong, mmengilustrasikan kecenderungan berpikir pesimis. Sebaliknya jika kita mengatakan bahwa gelas tersebut masih ada isinya walau setengah, mengilustrasikan pemikiran yang optimis.

Yang bisa dipetik dari ilustrasi di atas adalah bahwa dalam memandang masalah yang datang, jangan dari satu arah saja. Mencoba meminta pendapat orang lain, terkadang ada baiknya juga. :) Tidak ada salahnya 'kan?
Note : Judul postingan di atas merupakan judul sebuah inspiring-book karya Parlindungan Marpaung [Setengah Isi Setengah Kosong Half Full -- Half Empty]. Hanya saja, di sini thom tulis ulang karena ternyata ketika mau thom rewrite, ternyata sudah banyak yang menulisnya di blog lain. Akhirnya saya sarikan saja deh :) Biar gak dianggap sampah ama Google hehehehe... Semoga bermanfaat!